Pengertian dan Manfaat Kebiasaan Refleksi Diri bagi Guru dan Murid. Refleksi adalah proses memeriksa diri dan mengevaluasi diri yang dilakukan secara berkelanjutan oleh guru yang efektif, dengan tujuan meningkatkan profesionalitas dalam praktik mengajar. Namun, kebiasaan untuk melakukan refleksi seringkali sulit untuk dipraktikkan oleh seorang guru. Nah, apa ya alasan proses refleksi sangat penting dilakukan oleh guru? Apa saja manfaat proses refleksi pada pengembangan diri guru dan peningkatan kualitas pembelajaran?
Proses refleksi merupakan
langkah pengembangan diri yang mendasar bagi profesionalitas guru. Proses
refleksi akan membantu guru mempertahankan rasa ingin tahu dalam kegiatan
belajar pribadi, dan mengembangkan kebiasaan inkuiri yang mendorong perubahan
diri dan perbaikan terus-menerus dalam praktek mengajar. Saat guru beradaptasi
dengan kurikulum baru dan strategi pembelajaran baru, proses refleksi dapat
membantu guru dalam proses penyesuaian pola pikir. Dengan demikian, guru mampu
menjalankan proses analisa secara kritis terhadap informasi baru yang diperoleh
dan efektivitas penerapannya dalam pembelajaran, sehingga tingkat pemahaman pun
akan lebih berkembang.
Apa Manfaat Refleksi Diri Guru
untuk Pengembangan Diri Guru? Proses refleksi yang telah dilakukan tentunya
akan menampilkan keberhasilan maupun kegagalan guru. Kegagalan tentunya penting
dan berguna agar guru lebih banyak belajar dan mencari tahu strategi lain yang
lebih efektif dengan membaca ataupun melakukan eksperimen. Begitupun dengan
keberhasilan, strategi yang telah digunakan belum tentu dapat diulang dan
menghasilkan kesuksesan yang sama.
Proses refleksi akan
mendorong guru untuk berlatih berpikir kritis tentang hasil rencana
pembelajaran yang telah disiapkan. Selanjutnya, guru dapat mengupayakan
berbagai solusi kreatif untuk mengatasi hambatan dan menemukan cara-cara
inovatif untuk memperbaiki keterampilan mengajar. Dalam proses refleksi, guru
dapat mengevaluasi proses pembelajaran, menentukan bagian yang perlu dipertahankan,
dikembangkan, atau perlu dimodifikasi hingga guru memiliki wawasan yang lebih
luas dan pertimbangan yang lebih matang.
Data yang diperoleh dari
proses refleksi terhadap kegiatan pembelajaran akan membantu guru untuk membuat
keputusan tentang rencana kegiatan pembelajaran di masa mendatang dan
pendampingan khusus yang mungkin perlu untuk dilakukan pada murid-murid tertentu.
Apa Manfaat Refleksi Diri
Guru untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran? Proses refleksi mendukung
pembelajaran yang berpusat pada murid. Pembelajaran yang berpusat pada murid
adalah berbagai program, pendekatan instruksional, dan strategi pendampingan
akademik yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar yang bervariasi pada murid,
sesuai dengan minat, aspirasi, kemampuan, dan latar belakang yang berbeda. Proses
refleksi dengan melibatkan umpan balik dari murid akan memberikan informasi pada
guru untuk membuat rencana pembelajaran yang kontekstual dan bermakna bagi murid.
Proses refleksi akan
menyelaraskan keyakinan seorang guru tentang kegiatan belajar dan pengalaman
nyata dalam proses belajar mengajar di kelas. Seringkali, guru menemukan bahwa
ternyata terdapat ketidaksesuaian antara asumsi guru dengan kenyataan yang
terjadi di dalam kelas. Misalnya, guru senior yakin bahwa pendekatan
pembelajaran tertentu pada suatu topic akan selalu berhasil untuk meningkatkan
pemahaman murid. Namun dengan proses refleksi diri, guru dapat menyadari bahwa
selalu ada peluang untuk lebih meningkatkan efektivitas pembelajaran di kelas.
Lalu bagaimanakah cara kita
memulai refleksi diri yang dapat menghasilkan berbagai manfaat tersebut? Jika guru
tidak memiliki kebiasaan refleksi, apakah yang akan terjadi? Kunci utama
refleksi diri yang efektif adalah: Tanpa refleksi, proses pembelajaran hanya
akan seperti pengguguran kewajiban saja baik guru maupun pada murid. Tanpa
refleksi, sesi belajar akan berlangsung tanpa tujuan yang bermakna bagi
masing-masing pihak. Oleh karena itua, Luangkan waktu, buatlah jadwal rutin
refleksi diri dan pastikan Ibu dan Bapak guru tidak terburu-buru dalam
menjalani prosesnya
Pastikan hasil refleksi
tercatat dengan baik. Ibu dan Bapak guru bisa menuliskan di dalam jurnal
pribadi sebagai pengingat akan proses serta progres refleksi yang telah
dilakukan. Cari rekan untuk bertukar pikiran, dapat memperkaya perspektif kita
dalam proses refleksi. Pilihlah teman Ibu dan Bapak guru yang cukup jujur dan
kritis dalam mengevaluasi proses pembelajaran yang akan maupun telah dilakukan.
Selain pada diri guru, kebiasaan
refleksi juga perlu ditumbuhkan pada murid. Dengan melakukan refleksi, maka murid:
·
Melatih murid untuk mengungkapkan pendapat
dan aspirasi pada proses belajar yang telah selesai dan yang sedang berlangsung.
Dengan demikian, murid dapat menyampaikan harapannya terhadap pembelajaran yang
akan dijalaninya.
·
Mengembangkan profil diri murid yang
berhubungan dengan kegiatan refleksi, seperti rasa tanggung jawab,
kepemimpinan, empati, kreativitas, daya pikir kritis, dan kreativitas. Dengan demikian,
murid dapat berkembang dalam aspek akademis dan aspek sosial emosional
sekaligus.
·
Memiliki relasi yang lebih positif dengan guru
karena dapat berekspresi dan berpendapat tentang suasana maupun system belajar
yang diminati. Partisipasi murid dalam proses belajar pun akan meningkat.
·
Melatih murid untuk mengembangkan High Order
Thinking Skills (HOTS) atau disebut juga sebagai Fungsi Eksekutif sehingga murid
terlatih untuk melakukan evaluasi mandiri pada tujuan belajar pribadi serta
memantau perilaku dan sikap dalam belajar. Dengan demikian, kesadaran diri murid
akan meningkat sehingga murid terlibat aktif dalam keseluruhan proses belajar
dan menjadi pemelajar yang mandiri.
Lalui Apakah Yang Dimaksud dengan Fungsi Eksekutif? Fungsi Eksekutif adalah proses mental yang mendukung proses perencanaan, pemusatan perhatian, kemampuan mengingat informasi, dan mengatasi lebih dari satu tugas sekaligus. Sama seperti pemandu lalu lintas pesawat (air traffic control) di sebuah bandara udara memandu keberangkatan dan kedatangan beberapa pesawat sekaligus, demikianlah fungsi eksekutif dalam otak kita yang secara sadar melakukan proses berpikir dalam pencapaian target, mengatasi gangguan, memprioritaskan tugas, serta mengontrol diri.
Fungsi Eksekutif dalam Diri
Pemelajar Mandiri mengandalkan tiga fungsi otak, yaitu: 1) Fleksibilitas
kognitif (cognitive flexibility). Fleksibilitas kognitif (cognitive
flexibility) adalah kecakapan untuk beralih di antara dua atau lebih konsep
berbeda. Misalnya, dalam perencanaan diputuskan menggunakan cara A untuk
mencapai tujuan. Dalam pelaksanaan ternyata cara A tidak efektif karena banyak
kendala atau tidak efisien karena menghabiskan banyak waktu, biaya, atau tenaga
sehingga cara B dapat menjadi alternatif solusi. 2) Memori Aktif (working
memory). Memori aktif (working memory) adalah sistem penyimpanan informasi
sementara, yang dapat digunakan sewaktu-waktu ketika dibutuhkan dalam proses
pengolahan informasi. Misalnya, saat berjumpa dengan teman yang sudah lama
tidak bertemu. Perjumpaan itu disertai dengan saling bertukar nomor telepon. Sewaktu
teman tadi menyebutkan nomor teleponnya “085245961785”, maka sebelum merekam
dalam kontak HP, nomor tersebut akan diulang-ulang dalam ingatan agar tidak
lupa. Setelah berhasil menyimpan dalam kontak HP maka nomor telepon tersebut
tidak perlu diingat lagi. Memori yang bersifat sementara waktu saat
mengingat-ingat “085245961785” itu disebut memori aktif (working memory). 3) Pembatasan
Diri (inhibitory control). Pengertian Pembatasan Diri (inhibitory control)
adalah proses kontrol untuk menahan kehendak diri (impuls) atau perilaku yang
muncul secara sadar maupun tidak sadar, karena faktor kurang percaya diri, rasa
takut pada konsekuensi, atau keraguan moral (VandenBos, 2015). Proses menahan kehendak
diri atau perilaku itu bisa dilakukan dengan mencegah respons berlebihan
terhadap suatu peristiwa, menghentikan respons, atau menunda-nunda respons
Apa hubungan fungsi
eksekutif dengan refleksi diri? Dapat disimpulkan bahwa tiga keterampilan
fungsi eksekutif dapat terasah ketika kita melakukan refleksi diri. Semakin
terbiasa seseorang melakukan refleksi diri, semakin berkembang pula tiga
keterampilan fungsi eksekutif tersebut.
Bagaimana ibu dan Bapak
Guru? Sudah siap untuk membiasakan diri untuk berefleksi? Untuk membangun
kebiasaan refleksi, perlu diawali dulu dengan kesadaran diri akan penting dan
manfaat melakukan refleksi. Maka, gunakan kembali referensi ini kapanpun Ibu
dan Bapak sedang merasa perlu diingatkan kembali tentang pentingnya melakukan
refleksi. Mendapatkan pengetahuan lanjutan mengenai refleksi diri serta manfaat
yang didapat dari proses berefleksi dalam konteks pengembangan diri guru dan
peningkatan kualitas pembelajaran.
Demikian uraian singkat
tentang Pengertian dan Manfaat Kebiasaan
Refleksi Diri bagi Guru dan Murid. Semoga ada manfaatnya bagi Bapak Ibu
guru di komunitas belajar.
No comments
Post a Comment