Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) telah sukses menyelenggarakan ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun 2023 untuk jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Tahun ini, Provinsi DKI Jakarta berhasil menjadi juara umum dengan raihan 17 medali emas, 30 medali perak, dan 24 medali perunggu.
Selain Provinsi DKI Jakarta,
empat provinsi terbaik lainnya adalah Provinsi Jawa Timur dengan raihan 9 emas,
23 medali perak, dan 27 medali perunggu; Provinsi Banten dengan raihan 9 medali
emas, 18 medali perak, dan 12 medali perunggu; Provinsi D.I. Yogyakarta dengan
raihan 7 medali emas, 4 medali perak, dan 9 medali perunggu; serta Provinsi
Jawa Barat dengan raihan 6 medali emas, 11 medali perak, dan 29 medali
perunggu.
Kepada peraih medali, Staf
Ahli Menteri bidang Manajemen Talenta, Tatang Muttaqin, berpesan untuk terus
menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia yang tertarik dalam dunia sains.
“Selamat kepada para peraih medali. Semangat, kerja keras, dedikasi dan ketekunan
adik-adik meraih mimpi menjadi kenyataan akan menjadi contoh. Tetaplah rendah
hati, santun dan kemauan untuk terus berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Belajar yang terbaik adalah mengajarkannya,” ujarnya pada penutupan OSN di
Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, pada Jumat (1/9).
Kepada para siswa yang belum
berhasil meraih medali, Tatang mengatakan, ajang ini bukan merupakan akhir
perjalanan sehingga tidak perlu meruntuhkan semangat untuk terus maju meraih
keberhasilan yang tertunda. Ia berpesan,
setiap tantangan dalam perjalanan meraih kesuksesan dapat dijadikan sebagai
batu pijakan untuk melampaui batasan-batasan yang ada dan jangan pernah ragu
dengan kemampuan diri sendiri.
“Dalam diri adik-adik semua,
terdapat potensi yang luar biasa: semangat, kerja keras, dedikasi, dan
ketekunan akan menjadi sumber daya yang luar biasa. Teruslah berjuang penuh
semangat, dan yakinlah bahwa masa depan penuh peluang sedang menunggu adik-adik
semua,” tutur Tatang.
OSN merupakan ajang talenta
untuk mengidentifikasi serta mengembangkan kompetensi peserta didik SD, SMP dan
SMA pada bidang sains. Penyelenggaraan OSN melalui sistem kompetisi yang
sistematis dan berjenjang ini membuka ruang seluas-luasnya bagi peserta didik
untuk mengeksplorasi kemampuan dalam bidang sains dan teknologi serta mencapai
puncak potensi terbaiknya.
“Olimpiade Sains Nasional
juga membuka kesempatan bagi peserta didik untuk terus mengembangkan
prestasinya di bidang akademik, melainkan kepekaan peserta didik dalam
ilmu-ilmu sains yang diterapkan pada kehidupan sehari-hari,” ungkap Tatang.
Senada dengan itu, salah
satu juri bidang Matematika pada jenjang SMA, Ihsan Ibrahim, menyampaikan para
juri sudah berhasil menggali potensi para peserta didik dan telah menemukan
peserta didik yang berprestasi pada bidang masing. Bagi juri, semua peserta
sudah menjadi juara. “Kalian sudah juara. Kami berharap tahun 2045, kalianlah
para tokoh penggerak bangsa ini, kalianlah pemimpin bangsa ini, kalian generasi
emas. Jadi siapapun pemenanngnya, kalianlah pemenangnya,” kata Ibrahim.
Pada kesempatan ini, Kepala
BPTI, Asep Sukmayadi, menyampaikan OSN merupakan salah satu ajang talenta
diantara 40 ajang talenta yang diselenggarakan BPTI pada tahun 2023 mulai dari
jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Ia menuturkan, OSN adalah
katalis, arena untuk memindai talenta-talenta, bibit-bibit unggul di bidang
sains, kandidat timnas Indonesia pada ajang olimpiade sains tingkat dunia
sekaligus kandidat pemimpin bangsa di
bidangnya.
“OSN adalah bagian dari manajamen
talenta yang menghendaki bonus demografi dapat kita petik untuk menjamin
Indonesia Jaya 2045 dapat kita raih. Melalui OSN sekaligus dapat ditumbuhkan
semangat merdeka belajar, merdeka berprestasi, semangat saling menghargai
prestasi dan persahabatan para generasi
bangsa, para pelajar Pancasila harapan
bangsa yang cerdas dan tangguh,” ujar Asep Sukmayadi.
Zahran Nizar Fadhlan, siswa
SMA Negeri 1 Padang yang meraih medali emas bidang Fisika, sekaligus meraih
absolute winner dan best experiment tidak menyangka akan meraih tiga
penghargaan sekaligus. “Saya sangat gak menyangka akan meraih absolute winner,
tentu senang sekali. Perjuangan belajar saya yang tidak putus dan secara terus
menerus akhirnya memberikan hasil yang membuat saya semakin termotivasi lagi
untuk mendalami Fisika,” ujar siswa yang bercita-cita menjadi ilmuwan.
OSN tahun ini
diselenggarakan mulai tanggal 27 Agustus s.d. 2 September 2023. Untuk jenjang
SMA/MA, OSN dilaksanakan secara luring di Kota Bogor, Jawa Barat dan untuk
jenjang SD/MI dan SMP/MTs dilaksanakan secara daring.
Adapun bidang lomba yang
dikompetisikan pada OSN 2023, untuk jenjang SD/MI terdiri dari dua bidang lomba
yaitu Matematika dan IPA, dan untuk jenjang SMP/MTs terdiri dari tiga bidang
lomba yaitu Matematika, IPA, dan IPS. Sementara itu, untuk jenjang SMA/MA
terdiri dari sembilan bidang lomba yaitu Matematika, Fisika, Kimia,
Informatika, Biologi, Astronomi, Ekonomi, Kebumian, dan Geografi.
Dari 1.475 peserta OSN 2023
tingkat nasional dari 38 provinsi di Indonesia, 230 di antaranya merupakan
peserta jenjang SD/MI, 354 peserta jenjang SMP/MTs, dan 900 peserta pada
jenjang SMA/MA. Di samping itu, terdapat 15 peserta dari lima Sekolah Indonesia
Luar Negeri (SILN) yaitu SILN Malaysia, SILN Singapura, SILN Myanmar, SILN
Saudi Arabia, dan SILN Den Haag-Belanda.
Selain mengikuti kompetisi,
pada OSN 2023, para peserta diberikan kesempatan untuk melakukan wisata edukasi
ke Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti di Komplek Istana Bogor,
Kebun Raya Bogor, dan juga Museum Zoologi. Di samping itu, para peserta, guru,
dan masyarakat juga diberikan kesempatan untuk menyaksikan dan meneropong Super
Blue Moon di SMA Negeri 7 Kota Bogor.
No comments:
Post a Comment