Indonesia raih 1 Emas dan 5 Perak dalam ajang IMO 2018. Raihan medali tim Indonesia di International Mathematical Olympiad (IMO) 2018: medali emas oleh Gian Cordana Sanjaya, medali perak diraih oleh Valentino Dante Tjowasi, Farras Mohammad Hibban Faddila, Kinantan Arya Bagaspati, Alfian Edgar Tjandra, Otto Alexander Sutianto
International Mathematical
Olympiad (IMO) tahun 2018 berlangsung di Kota Cluj-Napoca, Romania sejak 9 Juli
2018. Indonesia merupakan satu dari 106 negara yang berpartisipasi dalam
olimpiade ini.
Total enam (6) medali ini
menghantarkan Indonesia masuk peringkat 10 dunia dari 106 negara yang
berkompetisi. "Ini adalah prestasi tertinggi yang pernah kita raih. Terima
kasih kepada tim yang telah berjuang untuk mengharumkan bangsa Indonesia di
ajang matematika tingkat dunia, yang merupakan salah satu event yang sangat
prestisius dan bergengsi,” disampaikan Kepala Sub Direktorat Peserta Didik,
Direktorat Pembinaan SMA, Suharlan, saat menjemput kedatangan delegasi
Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Minggu (15/7).
Menurut data dari situs
resmi IMO, sepanjang 30 tahun keikutsertaan, Indonesia telah berhasil
mengumpulkan total 2 medali emas, 22 perak, 44 perunggu, dan 30 Honorable
Mention. Di tahun 2018, Indonesia berada di peringkat 10 dari 106 negara yang
berkompetisi. Hasil ini melampaui pencapaian negara-negara kuat, seperti
Australia (peringkat 11), Inggris (peringkat 12), Jepang (peringkat 13), Kanada
(peringkat 16), dan Italia (peringkat 17) di ajang kompetisi Matematika pelajar
tingkat dunia yang diselenggarakan pada tanggal 4 – 14 Juli 2018.
Capaian 10 besar yang diraih
duta-duta pelajar kebanggaan Indonesia ini merupakan capaian prestasi terbaik
yang pernah diraih Indonesia di ajang IMO. "Ini adalah emas kedua, setelah
sebelumnya, pada tahun 2013, saat IMO ke-54 di Kolombia, Indonesia mendapatkan
emas pertama dan masuk di peringkat 19 dunia," ujar Suharlan.
Medali emas diraih oleh Gian Cordana Sanjaya (SMAK Petra 1 Surabaya) dengan total skor 31. Tidak hanya emas, Indonesia juga ‘panen’ perak yang dipersembahkan oleh Alfian Edgar Tjandra (SMA Kharisma Bangsa), Kinantan Arya Bagaspati (SMA Taruna Nusantara), Farras Mohammad Hibban Faddila (SMAK Kharisma Bangsa), Valentino Dante (SMAK 2 Petra Surabaya), dan Otto Alexander Sutianto (SMAK Penabur Gading Serpong). Alfian, Kinantan, dan Farras masing-masing meraih skor 29, Valentino 28, dan Otto raih total skor 25.
Berikut data Enam pelajar
yang mewakili Indonesia dalam IMO 2018 yang meraih 1 Emas dan 5 Perak adalah:
1. Gian Cordana Sanjaya, 18 tahun, dari SMA
Kristen Petra 1, Surabaya.
2. Valentino Dante Tjowasi, 16 tahun, dari
SMA Kristen Petra 2, Surabaya.
3. Farras Mohammad Hibban Faddila, 17 tahun,
dari SMA Kharisma Bangsa, Banten.
4. Kinantan Arya Bagaspati, 17 tahun, dari
SMA Taruna Nusantara, Magelang.
5. Alfian Edgar Tjandra, 17 tahun, dari SMA
Kharisma Bangsa, Banten.
6. Otto Alexander Sutianto, 18 tahun, dari
SMA BPK Penabur Gading Serpong, Banten.
Koordinator tim IMO
Indonesia, Dr. Aleams Barra, mengungkapkan, siswa diminta untuk mengerjakan
enam (6) soal. Masing-masing tiga (3) soal/hari yang harus dikerjakan dalam
waktu 4,5 jam. Soal-soal yang diberikan merupakan soal-soal orisinal dengan
tipe soal yang belum pernah dikerjakan oleh para siswa sebelumnya. "Untuk
dapat mengerjakannya dituntut kecepatan berpikir, ketenangan mental dan
kreativitas tinggi," ungkap Aleams Barra melalui pesan tertulisnya.
Tim Olimpiade Matematika
Indonesia didampingi oleh Dr. Aleams Barra (Leader), Dr. Hery Susanto (Deputy
Leader), Dr. Fajar Yuliawan, dan Fonda Ambitasari (Kemdikbud).
Kemendikbud mengapresiasi
kerja keras tim IMO dalam mempersiapkan diri, serta dukungan dari orang tua dan
para pembina. Sebelumnya, dalam pembekalan, Direktur Pembinaan SMA, Purwadi
Sutanto, mengatakan bahwa prestasi yang diraih tim IMO menjadi kemenangan
seluruh rakyat Indonesia. Enam siswa yang mewakili Indonesia ini mampu bersaing
dengan para siswa dari banyak negara. "Dengan semangat dan motivasi
tinggi, kita yakin bisa bawa pulang medali. Pupuk terus mental kalian. Yakinkan
Indonesia bisa! Selamat berlaga, dan bawa pulang medali," pesan Direktur
Pembinaan SMA saat itu.
Gian, siswa SMA Kristen
Petra 1, Surabaya, peraih emas, mengatakan lawan yang mereka hadapi cukup
tangguh. Namun, sejak keberangkatan dirinya menyatakan yakin bakal meraih emas,
setelah tahun lalu di Brazil berhasil menyumbangkan medali perak. “Amerika,
China, Rusia, Jepang, Korea, dan Inggris, termasuk yang kuat" ujar Gian
yang juga masuk dalam IMO 2016 dan meraih medali perunggu.
Sungguh motivasi dan semangat luar biasa yang diperlihatkan Gian bagi negaranya. Tiga kali mewakili Indonesia di ajang IMO dengan grafik prestasi yang terus meningkat. Di tahun 2016, Gian menerima perunggu, kemudian menerima perak di tahun 2017, dan dipuncaki dengan emas di IMO 2018.
Sungguh motivasi dan semangat luar biasa yang diperlihatkan Gian bagi negaranya. Tiga kali mewakili Indonesia di ajang IMO dengan grafik prestasi yang terus meningkat. Di tahun 2016, Gian menerima perunggu, kemudian menerima perak di tahun 2017, dan dipuncaki dengan emas di IMO 2018.
Selamat kepada Tim
IMO Indonesia tahun 2018. Semoga kesuksesan ini dapat meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia
No comments:
Post a Comment