Menjadi juara 1 dalam cabang karate kelas Kata perorang
putri pada ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SMP
menjadi sebuah kebanggan bagi Samrani Nur Azizah kontingen dari Provinsi DKI
Jakarta. Siswa kelas 2 SMPN 272 Jakarta ini tidak pernah membayangkan usaha
kerasnya membuahkan hasil yang membanggakan bagi sekolah dan keluarga.
Gadis berusia 13 tahun ini menceritakan awal ketertarikannya terhadap
karate, khususnya jenis Kata. Azizah bercerita bahwa ketertarikannya pada dunia
karate ini berawal dari saudara perempuannya yang juga merupakan atlit karate
tingkat nasional. "Saya suka karate karena lihat kakak," katanya saat
ditemui di hotel Sheraton Makasar, Rabu (5/8).
Menurutnya, kesuksesan kakaknya menjadi atlit karate ini menjadi
pendorong baginya untuk selalu giat berlatih untuk menjadi atlit profesional.
"Saya sering lihat kakak jalan-jalan ke luar kota untuk bertanding.
Makanya saya ingin seperti dia bisa jalan-jalan ke luar kota," kata gadis
yang memiliki hobi berenang ini.
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa keberhasilannya menjadi
juara 1 tingkat nasional ini tak akan membuat dirinya puas. Dengan prestasi
yang diraih saat ini justru akan menjadi motovasi untuk mengukir prestasi di
tingkat internasional. " Saya akan terus berlatih untuk prestasi yang
lebih tinggi," jelasnya.
Azizah menuturkan untuk menjadi seperti saat ini bukan karena usaha keras
yang ia lakukan. Tapi, karena adanya motivasi dari sekolah dan keluarga. "
Karena dukungan dan do'a merekalah saya bisa seperti," ujarnya dengan
penuh kerendahan hati.
Di lokasi yang sama, Sugiyo (Orang tua Samrani Nur Azizah) menuturkan
bahwa anaknya mulai menunjukkan kesukaannya kepada karate sejak usia 4 tahun.
Kesukaannya ia terus asah sehingga ia menjadi atlit karate yang berprestasi
hingga tingkat provinsi.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa Azizah adalah sosok yang rajin dan
ulet. Untuk bisa mencapai posisi sekarang ini, ia rutin berlatih
baik di sekolah dan di rumah. "Dia rutin latihan seminggu bisa tiga
kali," katanya.
Untuk menjadikan putri keduanya sebagai etlit profesional, ia memberikan
dukungan semaksimal mungkin dengan menyiapkan kebutuhan yang dibutuhkan. "
Saya menyiapkan tempat khusus. Seperti tempat yang memiliki kaca agar ia bisa
bercermin untuk kesempurnaan gerakan. Apabila anak seneng saya akan
bela-belain," kata pria yang juga atlit Tenis meja ini.
No comments:
Post a Comment