Seorang siswa SMP dari Jakarta menorehkan prestasi
di ajang olimpiade sains internasional. Adalah Patrick Bryan Nugraha (14),
siswa Sekolah Kristen IPEKA yang berhasil meraih medali perak di International
Junior Science Olympiad (IJSO) yang diadakan di Agentina.
IJSO diselenggarakan pada 2–11 Desember 2014 di Mendoza, Argentina. Patrick
berhasil menjadi salah satu yang terbaik di antara 185 peserta dari 32 negara.
Dalam keterangan pers Rabu (24/12/2014) disebutkan Patrick sebelumnya telah
memenangi medali emas untuk bidang Fisika pada kompetisi Olimpiade Sains
Nasional (OSN) 2014 di Padang pada Mei lalu. Atas prestasi tersebut, Patrick
kemudian mengikuti seleksi calon peserta mewakili Indonesia pada ajang IJSO
2014 selama dua minggu.
Dari hasil seleksi, Patrick masuk dalam 12 peserta yang mewakili Indonesia di
Mendoza. Ia merupakan satu-satunya wakil dari DKI Jakarta. 12 peserta terpilih
ini harus mengikuti kembali pembinaan selama 2 bulan dengan bimbingan para
dosen dari beberapa universitas terkemuka di Indonesia.
"Dalam persiapannya, saya menghadapi berbagai kesulitan, karena saya tidak
menguasai biologi dan kimia. Dengan pembinaan dan persiapan selama 3 bulan dari
dosen-dosen yang berpengalaman, saya mendapatkan materi yang seharusnya
diajarkan pada saat kuliah dan itu tentu tidak mudah. Namun, akhirnya saya
dapat melewati kesulitan itu dengan bantuan para dosen, teman-teman serta
dukungan dan doa dari keluarga," ujar Patrick.
"Selama perlombaan sendiri tantangan terbesar adalah bagaimana kita bisa
mengendalikan diri dengan tetap tenang dan tidak terintimindasi oleh
lawan," ujar Patrick yang beberapa kali juga memenangi Silver Medals di
Kompetisi International Competition and Assesment for Schools(ICAS) Mathematics
ini.
Pelajar IPEKA ini mengatakan, dirinya sudah lama tertarik dengan
kejadian-kejadian di lingkungan sekitar, seperti kenapa langit berwarna biru,
kenapa bumi berputar, dan satu-satunya yang dapat menjelaskannya adalah sains.
Awalnya, dia hanya tertarik membaca artikel sains dari berbagai ilmuwan hebat
di masa lalu.
"Sejak itu saya terinspirasi untuk mempelajari sains dan semoga saya bisa
seperti ilmuwan yang saya baca ceritanya selama ini. Harapan terdekat saya
ingin dapat mengikuti berbagai kompetisi nasional maupun internasional agar
dapat mengharumkan nama sekolah dan Indonesia," tambah Patrick.
IJSO merupakan olimpiade tahunan yang biasanya diadakan tiap awal Desember
dengan memperlombakan bidang sains seperti fisika, kimia, dan biologi untuk
siswa-siswi berusia sekitar enam belas tahun atau lebih muda. Kompetisi IJSO
ini melibatkan juri-juri yang berasal dari institusi pendidikan di Argentina
yang disebut RECREO.
Penyelenggaraan IJSO 2014 adalah yang kesebelas kalinya. Sebelumnya diadakan di
Pune, India pada 2013. Para peserta yang dapat mengikuti kompetisi IJSO
merupakan para pemenang ajang OSN yang diselenggarakan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
No comments:
Post a Comment