pelajarjuara
PELAJAR INDONESIA RAIH EMAS OLIMPIADE MATEMATIKA TAHUN 2014
Tim olimpiade matematika
Indonesia untuk tingkat SMP berhasil mengharumkaan bangsa dengan meraih medali
emas dalam olimpiade matematika “Korea International Mathematics Competition”
atau KIMC yang diselenggarakan di Daejeon, Korea Selatan, 21–26 Juli 2014.
“Alhamdulillah, anak-anak
kita meraih prestasi. Ini semua karena kegigihan mereka dan pembinaan kita
semua,” ujar Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Didik Suhardi, saat menjemput kedatangan tim
Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Minggu.
Olimpiade matematika
internasional itu diikuti sekitar 600 siswa SD dan SMP dari 31 negara dari
berbagai belahan dunia. Indonesia mengirim dua tim untuk tingkat SMP.
Tim Indonesia berhasil
meraih satu medali emas, empat perak, dan lima perunggu.
Tim A Indonesia yang
meraih medali perunggu beranggotakan Kristoforus Jason, Olivia Pricilia, Bennet
Clement, dan Adrianzka Mayeswara Dewa.
Untuk kontes perorangan
Kristoforus Jason dan Bennett Clement meraih dua medali perak, kemudian Olivia
Pricilia dan Adrianzka Mayeswara Dea meraih dua medali perunggu.
Tim B yang meraih medali
emas beranggotakan Michael Agung Nugroho, Andrew Wiraatmaja, Otto Alexander
Sutianto, dan Kinantan Arya Bagaspati.
Andrew Wiraatmaja dan
Kinantan Arya Bagaspati memperoleh dua medali perak, serta Michael Agung
Nugroho dan Otto Alexander Sutianto meraih dua medali perunggu.
“Kita selalu mengevaluasi
hasil pertandingan, agar nantinya bisa ditingkatkan lagi prestasinya,” jelas
Didik.
Ia mengatakan tim dari
Tiongkok masih menjadi saingan berat bagi Tim Indonesia.
“Kualitas perlombaan dari
tahun ke tahun semakin meningkat. Apalagi, tahun depan yang akan dilangsungkan
di Tiongkok,” jelas dia.
Soal-soal dalam olimpiade
matematika lebih banyak ke pemecahan masalah. Menurut Didik, hal itu sejalan
dengan Kurikulum 2013.
Anggota tim olimpiade,
Otto Alexander Sutianto mengatakan dirinya dan tim merasa gembira berhasil
meraih prestasi itu.
“Persaingannya cukup
ketat, terutama dari Tiongkok. Tetapi berhasil diatasi,” ujar pelajar kelas
sembilan SMP Kalam Kudus Solo itu.
Otto mengatakan ia dan
timnya mendapatkan pembinaan selama satu bulan di Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.
Selain itu, pelajar SMP
dari Indonesia juga berhasuk membawa tiga medali emas lomba lukis internasional
“The Past, Present and Future of Silk Road” di Giangdao, Tiongkok. Mereka
adalah Lamya (SMPN 2 Palangkaraya), Tussita Mettadevi (SMPN 1 Kota Cirebon) dan
Siti Nur Salsabila (SMP YKPP Dumai).
No comments
Post a Comment